WELCOME TO YOU


This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday 2 May 2014

Sistem Periodik Unsur (SPU)
Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur Pengelompokan atas Logam dan NonLogam Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoisier yang mengelompokkkan unsur ke dalam logam dan nonlogam. Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Tentu saja pengelompokan atas logam dan nonlogam masih sangat sederhana, sebab antara sesama logam pun masih terdapat banyak perbedaan. Triade Dobereiner Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner ,seorang profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip stronsium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain mempunyai gejala seperti itu. Oleh karena itu, Dobereiner mengambilan kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disbutnya triade. Namun sayang, Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut tidak bermanfaat. Hukum Oktaf Newlands J.W. Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya. Sistem Periodik Mendeleev Diantara para ahli yang dianggap paling berhasil dalam mengelompokkan unsur-unsur dan berani menduga adanya unsur-unsur yang pada saat itu belum ditemukan adalah Dmitry Mendeleev. Mendeleev mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu. Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut: Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev. Sistem Periodik Modern dari Hhenry G. Moseley Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53). Sistem Periodik Modern Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik. Periode Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut. Periode Jumlah Unsur Nomor Atom 1 2 1-2 2 8 3-10 3 8 11-18 4 18 19-36 5 18 37-54 6 32 55-86 7 32 87-118 Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang. Golongan Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu: o Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal. o Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12 Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya: o Golongan IA : logam alkali (kecuali hidrogen) o Golongan IIA : logam alkali tanah o Golongan VIIA : halogen o Golongan VIIIA : gas mulia Unsur transisi dan transisi dalam • Unsur Transisi Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA • Unsur transisi dalam Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari: o Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau lantanida o Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut. • Nomor periode sama dengan jumlah kulit • Nomor golongan sama dengan elektron valensi Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron. Sifat-sifat Periodik Unsur Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan. Jari-jari Atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti. o Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-jarinya. o Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya Energi Ionisasi Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas. Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom. • dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil • dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi • dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang • dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron • Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang • Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah • Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen Keelektronegatifan Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan. Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula. Sifat Logam dan Nonlogam Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya. Kereaktifan Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.

Sunday 27 April 2014

Tata Nama Senyawa Kimia




Tata Nama senyawa Kimia


Pendahuluan
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaa unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan.
Dewasa ini, jutaan senyawa telah dikenal dan tiap tahun ditemukan ribuan senyawa baru, sehingga diperlukan cara untuk pemberian nama. Oleh karena itu mustahil bagi kita untuk menghapalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri, tanpa kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam sistem penamaan yang digunakan sekarang, nama senyawa didasarkan pada rumus kimianya. Kita akan membahas cara penamaan senyawa yang terdiri dari dua dan tiga jenis unsur.
Tata nama Senyawa Anorganik
Tata Nama Senyawa Anorganik yang dipelajari pada pokok bahasan ini adalah:
1. Tata nama senyawa Biner
2. Tata nama senyawa Ion
3. Tata nama senyawa Terner

Senyawa Biner
TATA NAMA SENYAWA BINER

a. Logam + Non Logam
1. Penaman senyawa biner mengikuti urutan berikut :
Bi – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
2. Tuliskan nama unsur logam tanpa modifikasi apa pun, kemudian diikuti nama unsur non logam dengan akhiran "ida".
Contoh : NaCl = Natrium klorida
3. Unsur - unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi.
Contoh : CrO = Kromium (II) oksida


b. Non Logam + Non Logam
1. Satu Jenis Senyawa
Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan bilangan oksidasi positif baru kemudian diikuti unsur dengan bilangan oksidasi negatif + ida.
Contoh : HCl = Hidrogen klorida
H2S = Hidrogen sulfida
2. Lebih dari Satu Jenis Senyawa
Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan bilangan oksidasi positif diikuti unsur dengan awalan mono / di / tri...../ deka dan akhiran "ida".
Contoh : CO2 = Karbon dioksida
NO2 = Nitrogen dioksida
TATA NAMA SENYAWA ION
Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah ion logam sedangkan anion dapat berupa anion non logam. Berikut ini beberapa contoh senyawa ion.
Kation
Anion
Rumus Senyawa Ion
Na+
Cl-
NaCl
K+
OH-
KOH
Na+
SO42-
Na2SO4
Beberapa Jenis Kation
No
Rumus
Nama ion
1.
Na+
Natrium
2.
K+
Kalium
3.
Mg2+
Magnesium
4.
Ca2+
Kalsium
5.
Ba2+
Barium
Beberapa Jenis Anion
No
Rumus
Nama ion
1
OH-
Hidroksida
2
O2-
Oksida
3
F-
Fluorida
4
Cl-
Klorida
5
PO43-
Fosfat
TATA NAMA SENYAWA TERNER
Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga kelompok senyawa yang paling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dengan basa menghasilkan garam.
a. Tata Nama Asam
Rumus asam terdiri atas atom hidrogen dan suatu anion yang di sebut sisa asam. Akan tetapi perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion.
Contoh : H3PO4
Nama asam : asam fosfat
Rumus sisa asam : PO43-
b. Tata Nama Basa
Basa adalah zat yang didalam air dapat menghasilkan ion OH-. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.
Contoh : NaOH (Natrium Hidroksida)
Ca(OH)2 (Kalsium Hidroksida)
c. Tata Nama Garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan penamaannya sama dengan senyawa ion.
Kation
Anion
Rumus Garam
Nama Garam
Na+
NO3-
NaNo3
Natrium Nitrat
Ca2+
NO3-
Ca(NO3)2
Kalsium Nitrat
Al3+
SO4-
Al2(SO4)3
Aluminium Sulfat
Cu2+
S2-
CuS
Tembaga (II) sulfida
TATA NAMA SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik adalah senyawa - senyawa karbon dengan sifat - sifat tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang.
Beberapa di antaranya berikut ini :
  1. CH4
  2. CO(NH2)2
  3. CH3COOH
  4. C6H12O6
  5. C12H22O11
Jumlah senyawa organik sangat banyak dan tata nama senyawa organnik lebih kompleks karena tidak dapat ditentukan dari rumus kimianya saja tetapi dari rumus struktur dan gugus fungsinya. Disini hanya dibahas tata nama senyawa organik yang sedehana saja.

Rangkuman materi berikut adalah :Pilihan Ganda
1. Bagaimana rumus molekul Argentonitrit
a. Ag2NO2
b.AgNO2
c. AgNO3
d. AgNO

2. NaHCO3 mempunyai nama ...
a. Sodium Karbonil
b. Natrium Karbonat
c.Natrium Karbonat Trioksida
d. Natrium Hidrogen Karb

Lingkarilah pilihan jawaban benar pada tempat yang telah disediakan sebelah huruf a, b, c, d dan e
1. Rumus molekul etanol, glukosa, dan karbon dioksida berturut-turut adalah....

a. C2H6O, C6H12O6, CO2
b. C2H5OH, C6H12O6, 2CO
c. C2H6O, C5H11O5, CO2
d. C2H5OH, C6H12O6, CO2
e. C2H5OH, C6H6O6, CO2

2. Diketahui ion-ion Fe2+, Al3+, NO3-, PO43-, dan SO42- maka rumus kimia yang benar adalah ...

a. Fe3(SO4)2
b. Fe2PO4
c. (NH)3(NO)4
d. Al2 (SO4)3
e. Al3 (NO3)

3. Rumus kimia senyawa Kalsium Fosfat adalah ...

a. K3PO4
b. CaPO4
c. Ca3 (PO4)2
d. Ca2(PO4)3
e. CaF2

4. Nama yang tepat untuk senyawa FeS3 adalah ...

a. besi (III) sulfida
b. besi (III) sulfat
c. besi sulfat
d. besi sulfat
e. besi sulfit

5. Rumus kimia Aluminium sulfat adalah ...

a. Al2 (SO3)
b. Al (SO4)3
c. Al2 (SO3)2
d. Al2 (SO4)3
e. AlSO4

6. Nama ion- ion NH4+, Br-, NO3-, CrO42- berturut- turut adalah ...

a. nitrogen, bromida, nitrit, kromat
b. amonium, bromida, nitrat, kromat
c. amonium, bromida, nitrit, kromat
d. nitrogen, bromida, nitrat, dikromat
e. amonium, bromida, nitrat, dikromat

7. Bilangan yang menyatakan perbandingan paling sederhana zat-zat yang terlibat dalam reaksi disebut...

a. angka indeks
b. bilangan bulat
c. pengali
d. koefisien reaksi
e. Variabel reaksi

8. Nama yang tidak sesuai untuk rumus kimia zat berikut adalah...

a. N2O4 = dinitrogen tetraoksida
b. SnO = timah (II) oksida
c. CHI3 = iodoform
d. HCHO = formaldehida
e. CH3COH3 = alkohol

9. Senyawa yang hanya terdiri dari gabungan dua buah atom unsur disebut senyawa...

a. asam
b. basa
c. garam
d. biner
e. terner

10. berdasarkan sistem STOCK pada senyawa biner SnO dinamakan ....

a. stannooksida
b. stanum (II) oksida
c. stanioksida
d.stanum (IV) oksida
e. stanno dioksida




Tata Nama Senyawa Kimia
Mengenai Saya
zaidbz